03 Desember 2012

Strategy Menuju Sukses: Modul 1

Saya ingin membuka Serial "Strategy Menuju Sukses" (SMS) dengan salah satu artikel favorit saya berikut ini.

Sebagian dari anda mungkin pernah membaca artikel ini sekitar 2 tahun yang lalu dari website saya. Artikel ini merupakan KUNCI titik tolak atau awal perubahan paradigma dari serial SMS secara keseluruhan, karena itu saya sajikan kembali, agar anda semua dapat mengikuti Serial SMS ini secara utuh. Selamat mengikuti

PRESUPPOSISI:
  1. Baik atau buruknya boss saya tidak dapat mempengaruhi prilaku saya, citra diri saya, reputasi saya, apalagi nasib saya.
  2. Saya sendirilah yang menentukan prilaku, citra diri, reputasi, dan nasib saya dengan restu Tuhan YME.
Saya sangat setuju, kalau anda berpendapat bahwa kedua butir presuposisi tersebut tidak selalu benar, mungkin hanya Sabda Tuhan YME yang selalu benar.
 
Tapi, coba anda renungkan sejenak, mana yang lebih baik untuk anda, menerima kedua butir presuposisi tersebut sebagai suatu kebenaran, dan menerapkannya dalam kehidupan anda sehari-hari, atau menganggapnya sama sekali salah dan mengabaikannya??? Hak anda sepenuhnya untuk menentukan pilihan. Anda ingin menentukan nasib anda sendiri? Atau anda ingin orang lain yang menentukan nasib anda? Dan salah satu dari orang lain itu adalah boss anda.

Berikut ini beberapa keluhan yang mungkin pernah anda dengar dari orang-orang disekitar anda:
  • Boss LICIK, suka mengklaim ide dan hasil kerja bawahan sebagai miliknya
  • Bosku brengsek. Pantes aja banyak pegawai ga betah di bawah dia
  • orangnya ga bisa liat orang nyantei dikit n kerja ditongkrongin mulu
  • liburan maonya nyuru orang masuk tapi ga ada uang lembur
  • jem istirahat musti ada yang nongkrongin ktr (jadi musti gilir2an)
  • kalo ga masuk karna sakit, dikomentarin abis2an (sakit aja blum mao mati kan?)
  • slalu berusaha nyari2 kesalahan orang (biar keliatan performance nya jelek n gaji ga usa dinaekin)
  • lembur kaga mao dibyr (pdhal perjanjiannya ada)
  • maonya kita masuk kerja min 1 jem lebih awal, pulang min 2 jem lewat dari jemnya pulang
  • ga ngasi ambil cuti kecuali dengan alesan2 yang super jelas keperluannya (pdhal hak cuti ada)
Sebagai tanggapan atas keluhan tersebut diatas, spontan timbul dua pertanyaan dibenak saya:
  1. Kalau anda sangat yakin bahwa Boss anda tidak baik, apa yang membuat anda masih bertahan bekerja untuk boss yang satu ini?
  2. Bagaimana caranya mendapatkan Boss yang baik untuk anda?
Kalau jawaban anda atas pertanyaan pertama:
"Saya masih bertahan bekerja di perusahaan yang sekarang, karena masih berharap suatu saat keadaan akan berubah menjadi lebih baik",

maka saya ingin mengundang anda untuk mengupayakan perubahan yang anda harapkan mulai sekarang. Dan perubahan yang paling cepat dan paling mudah untuk mulai dilaksanakan adalah perubahan pada diri sendiri. Kalau diri anda sendiri tidak mau berubah, untuk apa anda berharap orang lain berubah?

Kalau mereka berubah, maka merekalah yang akan mendapatkan manfaat terbesar dari perubahan itu, bukan anda. Kalau anda ingin mendapatkan manfaat yang terbesar, maka ubahlah diri anda sendiri.

Kalau anda setuju dan memutuskan untuk berubah, maka mungkin ini merupakan jawaban atas pertanyaan saya yang kedua "Bagaimana caranya mendapatkan Boss yang baik untuk anda?" Dan keputusan anda untuk membaca artikel ini lebih lanjut merupakan langkah awal yang baik dari perubahan itu.

Artikel ini saya tulis untuk membantu pembaca mengembangkan perangkat keterampilan yang diperlukan dalam berinteraksi dengan atasan, sehingga akan terbangun synergy yang baik antara anda dengan boss, yang pada gilirannya akan mendorong peningkatan karir anda.

Yakinlah! Kalau anda sudah berubah sedemikian rupa, sehingga anda memiliki prilaku, citra diri, dan reputasi yang baik, maka cara boss memperlakukan anda pun akan berubah. Kalau dia tidak berubah, maka banyak boss-boss lain yang akan mengundang anda untuk bergabung di perusahaannya. Dan tentunya, nasib anda pun akan berubah.

Selamat membaca! Artikel lengkapnya akan saya posting disini secara berkala. Semoga anda mendapatkan apa yang anda harapkan di tulisan selanjutnya.

Untuk Subscribe kirim email kosong ke sini.

Salam fantastis,

Virja Dharma Gita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar