Langkah
pertama untuk membangun hubungan baik dengan atasan adalah mengenalinya. Ada
dua aspek yang perlu anda kenali:
Aspek pribadi, meliputi gaya interaksi sosial (Social Style) dan gaya kepemimpinan (Leadership Style)
Aspek pekerjaan, antara lain: tekanan pekerjaan, apa yang penting bagi dia, dan apa yang penting bagi atasannya.
Setelah
anda memahami kedua aspek ini dengan baik, maka dapat mulai membangun hubungan
kerja yang harmonis dengan atasan.
Gaya Interaksi Sosial (Social Style)
Konsep social style bukan hal baru, pertama
kali diperkenalkan oleh David W. Merrill
dan Roger Reid dari TRACOM
Group.
Konsep ini menganalisa
kecenderungan prilaku manusia, bukan kepribadian, berdasarkan dua dimensi,
yakni: ketegasan (assertiveness) dan tanggapan
(responsiveness), yang dipetakan
menjadi salib-sumbu sehingga tercipta empat kwadran, seperti diilustrasikan pada
gambar dibawah ini.
Ketegasan (Assertiveness) dipetakan pada sumbu horizontal, bagian
kiri kurang tegas, bagian kanan lebih tegas.
Tanggapan (Responsiveness) dipetakan pada sumbu
veritikal, bagian atas cenderung diam atau kurang menyatakan tanggapannya,
bagian bawah cenderung menyatakan tanggapannya.
Yang perlu anda ingat, dalam
hal ini tidak ada baik atau buruk.
Kwadran I: Analytical
Orang
ini cenderung tampak pediam, logis, dan jaga jarak. Mereka kurang suka bergaul
dan hanya berkomunikasi dengan orang lain bila ada keperluan spesifik. Orang
ini akan koperatif bila diberi kebebasan untuk bekerja dengan caranya sendiri.
Cenderung berhati-hati dalam mengembangkan persahabatan.
Orang
ini memiliki disiplin waktu yang
kuat, lambat dalam mengambil keputusan dan bertindak. Dia bertindak dengan tujuan yang
jelas dan butuh waktu untuk
mengkaji semua fakta dan
data yang ada, sebelum mengambil keputusan atau bertindak. Mereka tidak melayani permintaan yang tergesa-gesa.
Orang
ini cenderung membuat keputusan berdasarkan fakta dan informasi yang akurat dan
dapat dipertanggung-jawabkan. Dia perlu bukti sebelum membuat keputusan, dan
ingin memastikan bahwa keputusan yang dibuatnya benar untuk saat ini dan masa
yang akan datang.
Kebutuhannya:
Sesuatu yang benar
Kwadran II: Driver
Orang
ini tampak aktif, kuat, dan berpendirian teguh. Gaya bicaranya langsung, tidak
berputar-putar. Punya inisiatif untuk berinteraksi sosial, dalam beraktifitas
selalu berfokus pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
Dalam
pekerjaan lebih berorientasi pada tugas dan hasil, daripada orang dan hubungan,
sehingga terkesan sebagai orang yang dingin, kurang ramah jaga jarak dan terkadang
menyendiri. Mereka cenderung tidak menunjukkan perasaan secara terbuka.
Orang ini kurang/tidak
toleran terhadap
tindakan yang dianggap membuang-buang
waktu. Mereka lebih suka langsung pada
sasaran dan berfokus pada target. Mereka lebih menyukai orang yang menghargai waktu
dengan tetap berpegang teguh pada jadwal kerja.
Ketika
membuat keputusan orang ini lebih suka bila tersedia fakta-fakta, informasi
relevan, dan pilihan yang layak. Orang ini menyukai kekuasaan dan membuat
keputusan sendiri. Dia tidak suka diberitahu apa yang harus dilakukan.
Kebutuhannya:
Hasil
Kwadran III: Expressive
Orang
ini terbuka dalam mengekspresikan perasaannya. Dia bisa bereaksi impulsif dan
secara terbuka memperlihatkan perasaan positif maupun negatif. Dia biasanya digambarkan sebagai orang yang ramah, banyak bicara, dan kadang-kadang berprasangka buruk.
Orang
ini komunikatif, menyenangkan,
menarik, mudah didekati, dan suka
bersaing. Secara umum dia lebih suka pendekatan yang lebih sederhana jika
dibandingkan dengan orang dari
kwadran yang lain, bahkan punya kecenderungan terlalu menyederhanakan masalah. Dia sering berbagi pemikiran dan perasaannya secara terbuka dengan orang lain.
Orang
ini cenderung bertindak cepat, kurang disiplin dalam hal waktu. Dia menghargai
orang lain, cepat melebur dalam interaksi sosial, dan cepat berubah haluan.
Dalam
membuat keputusan, orang ini cenderung
untuk mengambil risiko berdasarkan pendapat orang yang ia anggap penting atau
sukses. Pendapat orang itu bisa
berperan lebih penting dalam pengambilan keputusan daripada fakta atau logika. Dia tertarik
pada manfaat atau insentif khusus ketika
membuat keputusan.
Kebutuhannya:
Pengakuan pribadi
Kwadran IV: Amiable
Orang
ini secara terbuka menunjukkan perasaannya kepada orang lain, tidak banyak
menuntut, dan secara umum lebih mudah bersepakat jika dibandingkan dengan orang
dari kwadran yang lain. Mereka tertarik untuk membangun hubungan baik dengan
orang lain, terkesan sebagai orang yang informal, sederhana, dan santai.
Orang
dengan gaya Amiable adalah yang paling “berorientasi pada manusia” diantara
keempat gaya. Bagi dia, manusia harus diperlakukan sebagai manusia, tidak
diperlakukan sebagai alat untuk mencapai hasil atau pengakuan belaka. Orang ini
lebih suka bekerja-sama atau berkolaborasi dengan orang lain, daripada
bersaing.
Orang
ini cenderung lambat dan kurang disiplin dalam hal waktu, lebih suka
menghindari konfrontasi, memerlukan basa-basi dan sosialisasi sebelum
membicarakan topik inti yang ingin dibicarakan.
Dia
menghargai masukan, dan keputusannya bisa dipengaruhi oleh orang lain. Dia
bukan orang yang berani mengambil resiko, berusaha mengurangi resiko dengan
memastikan tindakannya tidak akan merusak hubungan pribadi dengan orang pihak
lain.
Kebutuhannya:
Keamanan pribadi.
Nah,
setelah anda memahami prilaku dari keempat gaya interaksi sosial (social style) tersebut diatas, coba anda
kenali diri sendiri dan atasan anda, kira-kira anda dan atasan anda mempunyai
ciri prilaku social style yang mana?
Potensi
Konflik
Apa
yang akan terjadi, bila Anda bergaya sosial Expressive, sedangkan atasan Anda
seorang yang bergaya sosial Analitical? Biasanya sering terjadi konflik, bukan?
Atasan
memandang anda sebagai orang yang kurang teliti, kurang disiplin, anggap
enteng, sering bertindak serampangan hanya berdasarkan asumsi atau pendapat
orang lain, tanpa didukung oleh fakta atau informasi yang dapat
dipertanggung-jawabkan. Sedangkan anda memandang atasan sebagai orang yang
lambat dalam mengambil keputusan, terlalu banyak minta data/informasi, tapi
tidak pernah bertindak, tidak pernah menjawab pertanyaan, malah balik bertanya.
Potensi
konflik dengan atasan akan muncul, apabila anda dan atasan tidak berada di
kwadran yang sama, apalagi bila berseberangan secara diagonal, seperti pada contoh
tersebut diatas.
Dalam
situasi seperti ini ada baiknya kalau anda yang berusaha beradaptasi dengan
gaya sosial atasan, karena dua alasan:
Andalah yang akan menikmati keuntungan lebih banyak dari suatu hubungan kerja yang baik dengan atasan
Dalam banyak kasus, bila anda pandai beradaptasi, anda akan lebih mudah diterima oleh semua orang, baik dikantor, maupun diluar kantor, sehingga akan lebih mudah bagi anda untuk mendapatkan dukungan dari pihak lain. Dengan demikian anda mempunyai peluang lebih besar untuk mencapai sukses
Dalam
contoh kasus tersebut diatas beberapa tindakan yang dianjurkan untuk
beradaptasi dengan orang bergaya sosial Analytical sebagai berikut:
Dalam menyelesaikan setiap masalah harus mempertimbangkan apa yang terjadi dimasa lalu, apa yang harus anda lakukan sekarang, dan apa akibat dari keputusan/tindakan yang anda lakukan sekarang untuk saat ini dan akan datang
Bicara berdasarkan FAKTA dan informasi yang dapat dipertanggung-jawabkan
Fokus pada DETAIL yang AKURAT
Logis dan terstruktur dengan baik
Jelaskan dengan tepat APA yang akan anda lakukan? Dan KAPAN?
Beri dia waktu untuk mempertimbangkan pendapat/usulan anda
Berikan argumen logis yang didukung dengan fakta yang tidak terbantahkan untuk meyakinkan dia bahwa apa yang anda usulkan, putuskan, atau akan lakukan adalah BENAR
Tindakan
yang tidak disarankan:
Bicara sesuatu yang tidak jelas, tidak konsisten, atau tidak logis
Tidak toleran terhadap detail
Mengabaikan masa lalu
Tergesa-gesa
Terlalu pribadi
Terlalu sederhana
Tidak serius
Mendesak dia untuk cepat bertindak
Dengan mengenali social style atasan, anda dapat membuat sendiri daftar tindakan yang “disarankan” dan yang “tidak disarankan”, seperti contoh diatas, untuk dijadikan pedoman bagi anda sendiri dalam upaya beradaptasi dengan atasan agar terbangun hubungan kerja yang baik.
Bila anda tertarik untuk mengikuti serial ini lebih lanjut, silakan gabung di milis KarirPD dengan mengirimkan email kosong ke:
KarirPD-subscribe@yahoogroups.com